Jumat, 06 Mei 2011

Inner Beauty Muslimah Sejati


Setiap muslimah senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam (inner beauty) adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam. Sebagai contoh, bibir yang indah tak hanya indah menarik secara fisik, tapi juga meniscayakan penuturan kata-kata baik dan ucapan santun. Tutur kata santun dan ucapan yang baik memberi kesan mendalam bagi orang lain.
Allah pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil (tidak berilmu), mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Dia berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan: 63)
…seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat…
Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya.
Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang pertama (tidak bermanfaat) itu.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Allah mereka akan menjadi seorang muslimah sejati.
Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim)
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Allah berfirman mengenai hal ini, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (Al-Hujurat: 12).
…Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka…
Rasulullah pun mewanti-wanti, “Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun di dalam rumahnya.” (HR. At Tirmidzi)
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim.
Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rasul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan bid’ah, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Allah dan instruksi-instruksi Rasulullah. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
…tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat…
Lalu tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga  mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’.
Tentang hal ini, suatu ketika, Rasul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rasulullah adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslim, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Allah, atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan.
Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Allah. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri kalian.
Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslim, pergunakanlah untuk berbakti kepada Allah, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rasul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Allah akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalanKu, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para RasulKu, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta memesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keglamoran pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Allah dan Rasulullah. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam jiwa.
Maka jadikan malu karena Allah sebagai perona pipinya. Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian.

[ganna pryadha/voa-islam.com/berbagai sumber]

FBI Larang Buka Foto Palsu Gugurnya Osama, Katanya Ada Virusnya


Voa-Islam.com - Mungkin takut bualan pemerintahan AS yang berkolaborasi dengan media-media pendukungnya semakin terkuak, FBI melarang para pengguna internet membuka foto-foto palsu meninggalnya pemimpin tertinggi Al-Qaeda, Sheikh Usamah Bin Ladin sebagaimana banyak tersebar akhir-akhir ini di dunia maya dengan alasan mengandung virus.
FBI memperingatkan pengguna komputer agar tidak membuka email dan juga meng-klik posting yang bertuliskan akan memperlihatkan foto atau video tewasnya Osama bin Laden. Demikian dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (4/5/2011).
..FBI meminta kepada publik agar segera memperbaiki pengamanan user di situs pertemanan sosial seperti Facebook agar orang sulit melihat posting tersebut di halaman mereka..
Lembaga intelijen itu menyatakan virus tersebut bisa mencuri identitas pribadi atau akan menginfeksi sebuah komputer. Bahkan virus ini bisa dikirimkan teman atau kerabat keluarga tanpa diketahui.

FBI meminta kepada publik agar segera memperbaiki pengamanan user di situs pertemanan sosial seperti Facebook agar orang sulit melihat posting tersebut di halaman mereka.

Gambar ini merupakan scam yang menunjukkan foto palsu Osama bin Laden dan beredar di dunia maya. Bahkan, media besar seperti Channel Nine pun mem-posting-nya dalam kurun beberapa hari terakhir. Foto itu menggabungkan dua gambar, satu asli satunya lagi palsu. Foto Osama itu diambil oleh fotografer Reuters pada tahun 1998.

Berikut link yang mengandung virus atau malware:

- "See video in which Osama bin Laden is shown holding a newspaper with today's date and disprove his possible death reported by OBAMA" (a purported link to a video supposedly disproving bin Laden's death).

- "OSAMA-BIN-Laden-aparece-segurando-jornal-com-a-data-de-hoje-obama-se-passa-por-mentiroso.exe" (a malicious executable purporting to offer photos of bin Laden holding today's paper – please see spam image attached).

- "fotos-do-osama-morto.exe" (a malicious executable purporting to offer photos of a dead bin Laden).

- "pictures-of-osama-dead.exe" (a malicious executable purporting to offer photos of a dead bin Laden).

(up/trb)

Berita terkait : Jangan Lekas Percaya Usamah Gugur, Foto Jenazah yang Beredar Terbukti Palsu

Cantik itu Tak Harus Putih

Cantik itu Tak Harus Putih


BANYAK banget remaja yang salah mengira bahwa cantik itu identik dengan putih. Karena asumsi inilah akhirnya membuat para remaja terutama yang cewek tergila-gila dengan perawatan kulit. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk pergi ke salon dan spa sekadar agar kulit terlihat lebih putih. Berapa banyak juga produk lotion yang dilumurkan ke tubuh agar mendapatkan kulit putih ideal.
Siapakah yang diuntungkan dari asumsi salah semacam ini? Negara produsen produk kecantikan jawabnya. Mereka berlomba-lomba membuat produk dan diberi merk bahkan dengan embel-embel khusus untuk daerah tropis agar laris. Remaja pun merasa malu bila belum pernah memakainya. Jadilah, remaja-remaja putri itu lebih mementingkan penampilan wajah dan fisik daripada akal dan akhlak.
Mereka lebih fasih membicarakan merk produk kecantikan daripada pelajaran. Mereka lebih peduli artis icon produk kosmetik berapa kali ganti sepatu daripada saudara di Palestina yang diberondong peluru. Inilah gambaran memprihatinkan sebagai akibat dari gencarnya kapitalisme menjajah negeri.
Kembali ke topik cantik dan putih. Indonesia adalah negara tropis. Karena letak geografis dan gen leluhur bangsa, maka mayoritas orang Indonesa dikaruniai kulit berwarna sawo matang atau agak kecoklatan. Upaya untuk memutihkan kulit sesungguhnya tak membawa manfaat apa pun. Malah yang terjadi adalah sebaliknya. Kamu akan terlihat aneh bila nekad memakai produk pemutih kulit ini. Wajah kamu terlihat putih tapi lengan tetap sawo matang.
…Kamu akan terlihat aneh bila nekad memakai produk pemutih kulit ini. Wajah kamu terlihat putih tapi lengan tetap sawo matang…
Ada sebuah kejadian menggelikan ketika keponakan melulurkan sabun mandi ke seluruh tubuh tapi sengaja tidak serius ketika membilas dengan air. Walhasil, seluruh tubuhnya masih terlihat bercak putih tanda si sabun masih lengket. Usut punya usut ternyata gadis kecil berusia 5 tahun ini ingin punya kulit putih seperti yang sering ditayangkan di iklan sabun TV. Ironis! Bagaimana otak seorang bocah kecil mudah teracuni oleh tayangan iklan produk pemutih wajah dan badan.
Bayangkan apabila gadis kecil tersebut mempunyai asumsi salah ini berlanjut hingga ia remaja dan dewasa. Tak heran bila bangsa ini tidak semakin maju tapi malah berjalan mundur ketika generasi mudanya mendewakan fisik semata. Hal ini tak bisa dibiarkan. Harus ada pembenahan persepsi bahwa cantik itu tidak ditentukan oleh warna kulit.
Kecantikan itu adalah apa yang terpancar dari kepribadian dan keimananmu. Kamu disebut cantik ketika akalmu dimanfaatkan secara maksimal untuk mengenal Rabb-nya dan mengetahui posisi diri sebagai hamba. Dari sinilah akan terpancar pesonamu yang terwujud dalam akhlak mulia. Allah berfirman bahwa yang membedakan manusia satu dengan lainnya adalah takwa.
Takwa ini adalah kunci cantik. Bukan warna kulit, pun bukan putihnya wajah. Apa gunanya wajah putih ketika diajak ngobrol malah tulalit. Apa gunanya cantik wajah tapi mata selalu digunakan untuk jelatatan, dan mulut selalu untuk berkata jorok dan maksiat. Tak akan ada orang suka meskipun cantiknya melebihi bintang sinetron. Bahkan sebaliknya, banyak sekali orang yang tidak putih kulitnya malah punya teman banyak yang baik dan setia. Itu karena orang menghargai dirinya sebagai apa adanya dia, bukan hanya kulit luar yang bersifat sementara.
…Takwa ini adalah kunci cantik. Bukan warna kulit, pun bukan putihnya wajah. Apa gunanya wajah putih ketika diajak ngobrol malah tulalit…
Cantik seperti inilah yang langka. Inner beauty, kata orang bule. Kecantikan yang terpancar dari dalam hasil dari tempaan iman dan takwa seseorang. Jadi, jangan terkecoh oleh anggapan salah dan promo iklan bahwa cantik itu putih. Buktikan bahwa semua perempuan bisa cantik, tak peduli warna kulit. Karena sungguh, pesona kecantikan imanmu akan jauh lebih bermakna daripada warna kulit yang habis dimakan usia.
Tetaplah cantik apa pun warna kulitmu ya ^_^
[Ria Fariana/voa-islam.com]